Roti Plastik

Kejadian ini sudah beberapa bulan yang lalu aku liat mungkin belum menjadi lazim bagi masyarakat kita sendiri khususnya di balikpapan.

suatu ketika saya mengantri di sebuah toko roti ternama antrian tersebut sangat lah panjang, karena memang satu satu toko roti yang ada di mall yang terletak di seputar stall kuda, balikpapan Sebetulnya saya bukan tipe orang yang suka mengantri demi sebuah makanan namun karena – sangat ingin sekali dan tak mungkin ke mall yang lain akhirnya saya putus kan saya ikut antrian tersebut lagian hanya beberapa orang sebelum saya setelah ini. Entah kenapa saya selalu miris jika melihat cara pengemasan roti mereka satu roti satu plastik – ‎​(⌣́_⌣̀) .

Kenapa saya miris. Karena bahan plastik merupakan salah satu bahan yang turut menyumbang penyebab global warming dan pengerusakan lingkungan.jika plastik di buang maka butuh 50-80 tahun untuk menguraikannya. saya miris saya sadar namun selalu saja saya tak pernah menolak menggunakan kemasan tersebut – itu yang saya sesalkan dari diri saya . Setelah saya membayar dikasir saya masih menunggu kawan saya yang juga mengantri-yang memang datang bersama saya ke mall tersebut. Selagi menunggu saya melihat di depan kawan saya ada seorang ibu ibu yang kalo dilliat dari perawakannya ia berasal dari kaum ekspatriat. Ibu itu menyodorkan sebuah wadah kue yang tersusun kepada kasir setelah sebelumnya menolak pelayan ketika hendak memasukan roti rotinya kedalam plastik pembungkus. Melihat hal tersebut dalam hati saya. Merasa malu. Ibu tersebut lebih modern dari orang orang yang mengakui modern dan terpelajar. Justru disinilah kita harus mengambil sesuatu yang positiv.

roti

Cara seperti ini memang ada di terapkan di beberapa negara di dunia, dimana pemerintah menyaran kan membawa wadah tersendiri- membswa mug sendiri jika ingin membeli coffe- membawa wadah container sendiri ketika membeli roti atau makanan lainnya. Bahkan ada juga negara yang terang terangan menolak plastik sehingga konsumen yang membawa plastik (kresek,kompek ) terkena denda.. seharusnya kita sedikit malu dengan hal tersebut- apalagi balikpapan kota yang terkenal dengan kebersihannya – yang mulai berkembang dengan mall mall nya tempat hiburannya – semakin menambah sikap konsumtif kita.

Go green – mulailah dari diri kita Ini perkara HABIT kawann..!

Sharing is caring!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *