Memilih Ransel Traveling ala Ibu Rumah Tangga.

Kalau diingat ingat terakhir kali menggunakan ransel untuk bepergian, ketika saya masih belum menikah dan masih bekerja sebagai karyawan, ransel jadi pilihan.

Tetapi sejak punya anak kecil, apalagi kalau udah bepergian, rasanya ransel tidak cukup muat untuk membawa segala kebutuhan.

Saya pun jadi agak rewel,  keperluan bayi tidak hanya celana dan baju saja, printilan pendukung juga perlu dimasukan.

Karena alasan itulah, ketika mudik tahun lalu, untuk pertama kalinya, kami membeli sebuah kopor besar agar masuk semua keperluan, praktis tinggal masuk bagasi pesawat, kalau sudah sampai tujuan tinggal sorong saja itu koper, di atas lantai bandara yang mulus.

Kopor masih terus kami pakai ketika melakukan perjalanan yang lain, sampai munculah masalah, tepatnya merepotkan karena salah perhitungan dan membuat kami kelelahan, karena tranportasi yang kami gunakan tidak langsung ‘njujuk’ pada tujuan.

Ceritanya di sini ( klik )

Karena berdasar pengalaman  itulah, membawa kopor besar sangat merepotkan bagi kami yang menggunakan transportasi manual.

Manual disini maksudnya, kami naik transportasi yang tidak langsung menuju tempat tujuan, kami harus naik becak , taksi lalu Kereta api, disambung lagi menggunakan kapal penyeberangan, belum lagi kami harus berlari, berjalan cepat, naik dan turun tangga sambil menggendong anak.

Ceritanya di sini (klik)

Pak suami juga gak mau lagi mengangkat kopor besar di bahunya, apalagi harus bergerak di antara himpitan kendaraan , menggeret koper di jalanan yang tidak rata dan beraspal.

Itu menyusahkan sekali, sangat tidak praktis.

Menurut saya lagi, untuk beberapa kondisi perjalanan, menggunakan ransel lebih nyaman dibanding kopor.

Beralih Kembali Menggunakan Ransel

Kali ini kami ingin se-simple mungkin, kebetulan si anak bayi sudah bisa berjalan, tidak terlalu banyak printilan yang dibawa.

Jadi saya memilih menggunakan lagi tas jenis ransel untuk bepergian, tapi karena ransel yang saya punya sudah tidak layak, maka akhirnya saya mencari tas ransel baru.

Munculah petuah pak suami.

“ Kalau mau beli ransel cari sekalian buat investasi dan pilih warna yang bagus, misal nanti aku pakaipun masih cocok“

Saya pun mulai mencari segala info mengenai tas ransel yang mungkin cocok dari segi harga, model, ukuran serta  merek.

Beberapa  hal yang saya siapkan sebelum membeli tas ransel.

1. Budget

Kali ini budget membeli tas yang saya siapkan sebesar RP.400.000 – Rp.500.000, harga yang cukup buat saya yang berprofesi sebagai IRT dengan intensitas melancongnya tidak sering, selain itu penentuan budget ini juga mencegah agar tidak merambah ke pos keuangan lainnya.

2. Tentukan tujuan.

Tujuan saya membeli tas adalah untuk bepergian atau jalan-jalan dengan waktu singkat dan tidak banyak berjalan kaki, namun tetap bisa lincah bergerak kesana kemari, maka saya memilih ukuran tas yang tidak terlalu besar, apalagi saya juga membawa balita ( 3 th ), sebisa mungkin punggung saya cukup nyaman dan tidak terbebani dengan berat yang berlebih.

Menurut saya semakin jelas tujuan semakin mudah menemukan jenis tas yang diinginkan.

3. Merek, pastikan yang asli

Karena budget saya terbatas, saya memilih merek lokal yang sudah punya nama dan terbukti kwalitasnya seperti Eiger, Avtech, Consina dll atau jika punya budget lebih gak masalah kok memilih jenis merek luar yang sudah punya nama seperti Deuter, Osprey, Jack Wolfskin dll.

4. Kapasitas sesuai kebutuhan.

Pastikan kapasitas sesuai dengan kemampuan  dan tidak lebih besar dari postur tubuh, bagi saya yang bukan perempuan perkasa dengan tinggi badan 163 cm dan berat 58 kg , 30 L sudah cukup buat traveling pendek, ukuran ini pun juga sudah cukup dan sudah bisa sekalian dibawa  untuk nanjak atau camping.

Setelah budget dan gambaran tas yang ingin saya beli siap, saya pun pergi menuju toko yang menyediakan alat-alat outdoor.

Kali ini toko outdoor yang saya tuju adalah Eiger Adventure yang terletak di Mall Sun City Sidoarjo.

Salah satu sudut di Eiger Store – gak banyak photo, fokus cari tas

Beli Langsung, Datang ke Store

Saya memilih membeli langsung, karena selain bisa mencoba juga dapat merasakan kualitas bahan dan jahitan dari tas tersebut, seperti resleting, tali serut atau stopernya harus kuat dan tebal, selain itu bahan tas juga harus ringan dan kuat serta mempunyai kemudahan dalam mengakses barang.

Bagi saya memilih tas apalagi tas backpack / carrier itu seperti memilih pasangan hidup, boleh tampan dan mapan tapi kalo hati gak sayang, gak cocok, bagaimana ?

Mengenai kapasitas ataupun model ransel, semua kembali lagi bagaimana jenis gaya traveling masing-masing orang.

Kece kali tasnya dipakai abang ini ya backround juga bagus :)) – Sumber gambar Eiger Adventure

Jangan Malu Untuk Mencobanya

Oh iya, ketika hendak memilih tas khususnya ransel jangan malu untuk mencobanya di depan kaca, termasuk mencoba semua jenis backpack yang dirasa cocok.

  • Cobalah dengan postur berdiri tegak.
  • Pastikan tinggi tas nantinya tidak mengganggu pergerakan leher apalagi ketika mendongak, bisa tambah repot jika leher kalian tidak bisa leluasa bergerak karena terbentur tinggi tas.
  • Rasakan berat kosong tas, ini berfungsi agar barang yang kita bawa tidak terlalu membebankan punggung.
  • Terdapat tali pengikat di dada dan pinggang, kancingkan semua ketika mencobanya lalu isi tas dengan beberapa barang agar distribusi berat di punggung terasa.

Pada akhirnya pilihan saya jatuh kepada hasil produk anak bangsa, Eiger Borneo Backpack Pillars – 30 Liter, dengan harga tidak lebih dari Rp.400.000 dan dapat garansi setahun untuk kekuatan jahitan.

Kenapa saya memilih jenis tas ini, nanti saya sedikit review di postingan selanjutnya ya dan bagaimana cara packingnya, sedikit info ternyata tas ini bisa memuat baju saya, printilan dan baju si bocah untuk keperluan sekitar 2-3  hari, termasuk alas ompolnya.

Bagaimana dengan kalian tas ransel yang seperti apa yang paling disuka ?

Sharing is caring!

4 komentar untuk “Memilih Ransel Traveling ala Ibu Rumah Tangga.

  1. Sebenarnya suka tas ransel, cuman kadang parno gitu, pas kita pakai eh ada yang buka dari belakang.

    Kalau saya sih lebih pilih koper, kecuali pergi sendiri, mungkin prefer ransel.

    Btw keren-keren ya ranselnya.
    Saya punya ransel tapi yang Polo, ampuuunnn beratnya.
    Gak ada isinya aja udah berat, apalagi ada isinya.
    Tapi emang awet banget 😀

    1. kalau saya, barang yang penting saya taruh di tas sendiri mba, biasanya tas selempang yg di letakkan di depan badan, jadi kalau ada yang buka-buka di belakang gak terlalu kepikiran..hihihi :))

  2. Saya harus nabung agar bisa beli tas ransel untuk perjalanan jauh. Pengen beli Eiger juga. Harga 400 ribu sebanding dengan kualitas barangnya. Untuk tas ransel, saya lebih suka yang warna terang, merah marun atau biru. Oranye juga boleh karena jadi gampang kelihatan, hi hi.
    Selanat berlibur bareng anak dan suami. Semoga suatu saat kelak saya juga bisa nyusul liburan ala backpacker.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *