Tips Menabung Menyenangkan Untuk Ibu Rumah Tangga

Seingat saya, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar,  bapak selalu menyisihkan sebagian uang hasil kerjanya ke dalam tabungan khusus untuk anak-anaknya..

Kok tahu?

Bapak sering mengajak saya untuk menemaninya menabung di bank, saya selalu dilihatkan buku tabungan, di situ tertera nama, beserta deretan angka yang saya tidak tahu jumlah dan artinya.

“ Uang yang bapak tabung ini nantinya buat kamu juga “

Saat itu saya belum terlalu merasakan manfaat bapak menyisihkan sebagian uang hasil kerjanya ke dalam tabungan, namun setelah menginjak bangku perkuliahan dan harus merantau ke luar daerah, barulah saya merasakan manfaatnya.

Ketika sudah bekerja dan menerima gaji setiap bulan, saya selalu berusaha menyisihkan sebagian uang untuk ditabung.

Alhamdulilah,  hasil menabung selama saya bekerja, bisa membantu sebagian biaya persalinan ( operasi cesar ) yang waktu itu terhitung lumayan besar  untuk ukuran kami yang perantauan dan belum sempat mengurus ini dan itu.

Maklum pak suami pekerja lepas, sedangkan saya sudah tidak bekerja lagi, jadi memang tidak ada tunjangan perusahaan dll.

Sekarang, ketika memutuskan menjadi ibu rumah tangga yang full time, menabung masih terus saya lakukan.

Mungkin karena sejak kecil sudah terbiasa menabung dan merasa senang jika melihat nominal uang bertambah di buku tabungan, kegiatan menabung terasa menyenangkan.

 

Catatan aktivitas keuangan yang dibuat pak suami

Bagaimana caranya.

  • Sisihkan diawal – SEMBUNYIKAN ATM!

    Sisihkan segera pendapatan suami lalu pisahkan antara keuangan untuk kebutuhan sehari-hari dan tabungan, tentunya dengan sepengetahuan suami / pasangan kita..

    Menurut saya, wajib banget punya tabungan minimal 2 rekening atas nama sendiri, setelah itu simpan  salah satu ATM di tempat yang tersembunyi, supaya tidak tergoda untuk mengambil isinya.

    Ketika masih bekerja, cara ini juga yang selalu saya terapkan, ketika gaji pertama masuk, segera saya pisahkan antara belanja kebutuhan dan tabungan, jadi semisal gaji saya 3 juta maka 1 juta saya tabung dan sisanya saya pakai sesuai kebutuhan dan harus berusaha hidup dengan sisa uang tersebut.

    Makanya saya jarang banget nongkrong semasa kerja, makan minum ya di kantin kantor walau menunya itu itu aja.

  • Ikut arisan.

    Nah ini salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi ibu rumah tangga, selain untuk silahturahmi dengan para tetangga, menjadi anggota mau tidak mau kita harus menyisihkan sebagian uang setiap bulan untuk membayar arisan.

    Misalkan saja nih jika kita kedapatan arisan, uang yang kita setorkan setiap bulan, bisa jadi milik kita,lumayan kan, kalau ada program menabung untuk para anggotanya, ada baiknya ikut.

    Kalau di tempat saya, program tabungannya bersifat sukarela, ikut tidak ikut atau nabung berapapun terserah, hasilnya juga akan buat kita dan kalau mau pinjam juga diperbolehkan dan tanpa bunga.

    Tapi untuk saya sendiri, saya berusaha menghindari hutang.

    Oh ya satu lagi saya mau cerita, biasanya kalau di tempat saya setiap yang ketempatan harus menyediakan bingkisan seperti roti  / nasi kotak untuk dibawa pulang anggota arisan, nah kebetulan ketika itu ketempatan di tempat ibu yang dermawan banget, pulang-pulang dapat sembako ( beras 5kg, minyak 2Lt dan gula 2kg ) Alhamdulilah – uang buat beli sembako bisa ditabung deh.

  • Berbelanja di pasar tradisional.

    Saya memang hampir gak pernah berbelanja sayuran atau bahan-bahan masakan di supermarket ( kecuali bahan yang dicari gak ada di pasar tradisional ).

    Lebih seringnya saya berbelanja di pasar / warung, kalau perlu nyetok kebutuhan sayuran / buah buahan saya biasanya pergi ke pasar yang langsung tangan pertama,  jadi bisa beli banyak tapi gak sampai nguras isi dompet.

    MIsal nih ya, Jagung manis mentah yang bungkusan di pasar isi 2 bonggol Rp.3.500, sedangkan di warung Rp.6.000, terkadang kalau dapat yang kupasan / curah bisa lebih murah lagi, satu bonggol sekitar seribu rupiah.

    Terus apa lagi ya, daun bawang kalau di pasar beli 2 ribu saja bisa dapat yang besar, banyak dan segar, kira-kira segengam ( sekitar 3 – 4 batang )  nah kalau di warung 2 ribu dapat 2 batang – pilih mana mak ?

  • Hindari berbelanja yang tidak perlu – LOGIKA DAN SKALA PRIORITAS.

    Di awal pernikahan hal seperti ini terasa berat buat saya, gak tahan banget lihat barang / perabot yang lucu ngegemesin.

    Pak suami walaupun gak pernah ngelarang beli ini itu tapi selalu ngingetin.

    “ terserah kamu, tapi perlu gak? Penting banget gak ? cukup gak sama ruangan kita ? jangan sampai cuman menuh menuhin isi rumah, tapi gak terpakai “

    Semakin kesini Alhamdulilah bisa ditahan dan direm dengan logika dan skala prioritas, kita juga harus bisa membedakan antara need ( kebutuhan ) atau hanya sekedar want ( keinginan )

  • HIndari menghabiskan uang dalam satu waktu.

    Karena pak suami memberikan kebebasan untuk saya mengatur keuangan, khusus untuk urusan belanja kebutuhan sehari-hari ( sayuran dll ) saya kontrol dan buat penjatahan sendiri.

    Sehari, biasanya saya buat dana maksimal 50 ribu – 60 ribu, sisanya ( 10 ribu – 20 ribu ) disisihkan di dompet / celengan khusus untuk uang sisa belanjaan, nah dari hasil mengumpulkan tersebut, bisa loh buat bayar arisan dan menabung.

    Tapi pernah juga sih, saya melebihi angka tersebut, apalagi kalau kebutuhan macam shampo, sabun, odol  dll bisa lebih dana yang dikeluarkan, tapi saya rasa gak masalah selama sesuai kebutuhan dan gak setiap hari.

    Berbelanja barang diskonan boleh-boleh saja apalagi jika yang diskonan adalah sembako, wuah, tapi balik lagi kita mesti bisa kontrol diri.

  • Disiplin dan komitmen – PERLU MOTIVASI ( Puji dan ingatkan saya! )

    Semua gak akan berhasil jika kita tidak punya motivasi dan komitmen kuat, yang mempunyai kesulitan menabung boleh minta semangat berupa pujian atau saling mengingatkan dari orang terdekat terutama pasangan kita , agar lebih termotivasi lagi.

Nah itulah beberapa tips, yang sudah saya praktekan, ternyata bisa kok.

Alhamdulilah, dari  pertengahan tahun 2016 sampai 2018 sekarang ini, dengan disiplin menerapkan cara tersebut akhirnya saya mampu mengembalikan jumlah rekening yang sempat terkuras karena biaya persalinan (th.2015) sekaligus mampu menabung untuk biaya pendidikan anak kedepan.

Menyenangkan rasanya lihat angka di rekening pribadi bertambah, setiap setor ke bank hati rasanya tenang.

Menurut saya hidup juga perlu perencanaan, kalau tidak dimulai dan bijak menggunakan uang dari sekarang lalu kapan lagi, tidak  masalah gaya hidup yang biasa saja, berjalan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, tapi keuangan rumah tangga tetap aman terkendali dan tanpa hutang sana sini.

Pak suami tiba tiba nyeletuk.

” Nanti kalau ada duit cukup, buat beli mobil, biar gak kepanasan dan kehujanan kalu lagi jalan – jalan, belinya mobil yang seken aja dan terjangkau harganya, yang penting cash “

Amiinn.

—-

Adakah yang mempunyai tips lain? Silahkan berbagi ya,

Terimakasih dan semoga bermanfaat.:)

 

Sharing is caring!

2 komentar untuk “Tips Menabung Menyenangkan Untuk Ibu Rumah Tangga

    1. iya mba betul, untuk bbrapa org ada yang tidak terlalu suka ikut arisan, tp itu tidak jadi masalah karena bkn satu satunya cara untk bisa menabung. hehe..terimakasih sdh berkunjung mb 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *