Fuhhhh….
Anak angin mulai bermain main kadang diantara ilalang terkadang juga memainkan ranting pohon hingga pohon merasa gemas lalu mengeluarkan suara bergemerisik..shhhhhh
Fuuhhhh…
Hei pak pohon tubuhmu besar dan tinggi, sudah berapa lama pak pohon tinggal di sini tanya si anak angin sambil masih memainkan setiap helai daun daun kecil di kepala pak pohon
Shhhhhhh..
Hei anak angin aku tak menghitung berapa lama aku sudah tinggal disini..yang aku ingat jalanan ini dulu ini sepi dan hanya dilewati sosok sosok tegap beseragam dengan tongkat besi panjang yang selalu di bawa di bahu dengan ujung yang terkadang mengeluarkan api..shhhh..
Fuuuhh..
Pak pohon senangkah tinggal di sini..
Shhhhhhh…
Hei anak angin aku senang tinggal disini , bisa melihat manusia manusia berteduh dibawah ku ketika panas mendera, senang melihat ibu ibu menyuapi bayi mereka sambil berteduh di bawah rindangnya daun pohonku…shhhh
Fuuhhh..
Bagaimana pak pohon bisa ada disini…tanya anak angin lagi..shhhhh aku sampai disini dibawa oleh angin barat, mungkin kamu mengenalnya anak angin..shhhhh…
Fuuuhhh…
Iya aku mengenalnya itu saudara jauh ibu kami, angin barat selalu datang bersama kawan kawannya yang bernama hujan.
fuuuh..
Pak pohon aku pulang dulu seperti ibu angin akan datang bersama pak awan mencari kami..fuhhhh..shhhhhhhhh…
Keesokan harinya..
Fuuhhh..fuuhhh
Anak angin menemukan pak pohon tidak tegap lagi berdiri menaungi, tubuh besar nya terbagi menjadi beberapa bagian, ranting ranting panjangnya sudah tak lagi menaungi jalan untuk membuat bayangan sejuknya.
Fuhhh..pak pohon.. Shhhh..
Panas..kering..gersang
note :
cerita ini di tulis setelah melihat beberapa pohon besar yang biasa menaungi jalan di babat habis dan yg tertinggal hanya batang batang kecil yang sudah terpotong rapi dan jalanan yang semakin panas dan kering..:’(
kutipan:
Surah Al-Hijrr, ayat 22 “Dan Kami menghantarkan angin sebagai pembawa air dan benih, maka dengan itu Kami menurunkan air (hujan) dari langit kemudian Kami berikan kamu meminumnya dan bukanlah kamu yang (berkuasa menurunkannya atau) menyimpannya”
Surah Al-asr
“sesungguhnya manusia hidup dalam kerugian”