Tentang Sebuah Pameran

‘Decisive Moment’ — menjabarkan, “foto jurnalistik adalah berkisah dengan sebuah gambar, melaporkannya dengan sebuah kamera, merekamnya dalam waktu, yang seluruhnya berlangsung seketika saat suatu citra tersebut mengungkap sebuah cerita.”

Kemarin  Minggu tanggal 30 maret 2010. saya sempat mampir bersama teman saya ke salah satu acara  di kota A . Salah satunya di situ saya lihat ada pameran foto jurnalistik. Saya sangat tertarik dengan foto foto atau biasa dibilang saya termasuk penikmat foto :D. saya  dan bersama teman saya lalu menuju ke bagian dimana pameran foto tersebut dipajang. Ketika saya datang ada salah satu yang mengganjal di hati saya, ternyata tidak sesuai dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya maksud saya disini adalah cara penyajian Foto foto yang dipamerkan.

Karena saya pernah melihat sebuah  pameran Foto salah satu media cetak terkemuka,  kala itu pameran foto dengan tema yang serupa yaitu mengangkat tentang jurnalistik, saya melihat penyajian dan cara tata letak ruang pamer foto mereka bagus. Mulai dari tata letak, tata cahaya, ruang hingga suatu yang kecil namun penting mereka sediakan yaitu buklet/buku kecil tentang keterangan foto foto yang dipajang di situ. Satu kesimpulan yang saya ambil  dari pameran di kota B tersebut adalah exklusif dan menghargai karya masterpiece sebuah jurnalistik. Karena apa, biar saya sedikit jabarkan di sini. Ketika saya masuk kedalam ruang pamer tersebut sebuah bingkai dengan ukuran besar terpajang apik pada sebelah kanan ruang pintu masuk pameran, dibawahnya terdapat lampu sorot yang menambah efek dramatisasi pada foto yang dipajang semakin membuat feel foto tersebut yang memang sudah muncul semakin timbul, di foto itu jika saya tidak salah ingat menampilkan wajah seorang tua dengan segala kejelasan kerut  diwajahnya, ada caption dibawah bingkai foto itu untuk memperjelas maksud dari gambar itu. Jadi saya bisa dengan jelas menangkap apa maksud dari foto itu. Walaupun mungkin tanpa caption pun juga bisa ditangkap pesan di dalamnya.

foto jurnalistik juga harus didukung dengan kata-kata yang terangkum dalam kalimat yang disebut dengan teks foto / caption foto, dengan tujuan untuk menjelaskan gambar dan mengungkapkan pesan atau berita yang akan disampaikan ke publik. Jika tanpa teks foto maka sebuah foto hanyalah gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa informasi dibaliknya. http://rekotomo.blogspot.com/2007/06/jurnalistik-foto-dan-foto-jurnalistik.html

Sedangkan jika saya bandingkan dengan pameran foto yang saya liat kemarin sungguh amat sangat jauh, padahal ada sebagian foto  bagus namun jadi tidak bagus karena penyajiannya . sedikit penjabarannya begini: ketika masuk bukan pigura atau frame hitam yang saya jumpai namun sebuah ruang redup dengan lampu bewarna, foto dipajang sedemikian rupa namun yang disayangkan adalah foto di print tidak dicetak  sehingga mengurangi kualitas warna dan gambar, lalu ditambah lagi  dengan ukuran foto amat sangat kecil bagi sebuah pameran karya Jurnalistik yaitu ukuran A4.foto hanya ditempel tidak dibingkai tak ada alur dalam penyajian foto foto. Tak ada caption yang jelas. Tidak disortir karena   saya menemukan salah satu foto yang menampilkan bentuk ruang dekorasi pengantin dengan capton di bawahnya: “……..decoration – hubungi 0105-………..” dan satu lagi tak ada buku kecil atau buklet yang menerangkan tentang foto foto yang di pajang di situ..:(.

Tulisan ini saya buat karena kepedulian dan keinginan saya untuk melihat atau mungkin terlibat dalam sebuah pameran foto di kota saya tercinta yang menyajikan karya masterpiece para jurnalis kota dengan amat sangat baik sebaik mereka mengambil dan merekam moment peristiwa  dan memindahkannya pada kamera. (meg)

🙂

Sharing is caring!

2 komentar untuk “Tentang Sebuah Pameran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *