Cerita Anyir

If I lost the map..if I lost you..
Maaf ini cuman penggalan lagu random yang menemani ku menulis malam ini, malam yang semakin gerah selepas magrib, entah mau hujan mungkin, aku hanya bertelentang dan selonjor kaki  gitu saja di atas karpet yang selesai diangkat dari pagar besi sore tadi, masih tertinggal jejak matahari di permukaan karpet-hangat. Kipas berleher panjang yang  masih ikhlas berputar mendinginkan ruang kamar, walau harus menunggu beberapa menit untuk menunggunya berputar-mau rusak kayaknya, yasudahlah.

Mau cerita apa aku?
Sebetulnya mau melanjutkan menulis lomba tulis mengenai anak kos yang hadiahnya nanti tulisan bisa di terbitkan + mendapatkan uang dari hasil penjualan (WOW), tapi sayang belum satu halaman penuh terisi, terbengkalai (WEEW) karena..if I lost the map..if I lost you..buntu.

Para para paradise..para para para dise..
aku mau nulis bebas aja malam ini dari pada  bengong mikir yang macam macam, atau mbicarain orang yang membuat amal kita berpindah ke orang tersebut, mau cerita sedikit berbau anyir..sedikit aja kira kira setengah sendok teh.

Mimpi.
Sore tadi aku melihat berita di televisi yang memberitakan sebuah truk tronton yang  menyerempet motor di jalan lalu di lanjutkan menubruk rumah rumah warga, 24 korban 16 tewas begitu yang diberitakan. Wow bayangkan tronton yang besar dan berat dengan bawaan berton ton. Membayangkan seekor gajah menyeruduk segerombolan kucing kucing yang sedang santai.

Jadi ingat beberapa tahun lalu, ini soal mimpi yang kata nya merupakan bunga tidur, tapi entah kadang mimpi juga bisa menjadi tanda atau firasat. Seperti beberapa tahun yang lalu ketika aku masih berkuliah di Surabaya, ibu ku pada saat itu sedang ada di rumah nenek yang ada di Blitar, nenek sudah meninggal dan hari itu adalah selamatan 100 harinya beliau (kalau ga salah ingat), ibu  sudah 2 hari di sana, dan aku menyusul hari ketiganya maklum banyak tugas kuliah yg masih terbengkalai.
Sudah hampir seminggu kami disana tibalah waktunya kami harus pulang, namun aku dan ibu masih belum memastikan hari apa sebaiknya pulang,  malam itu (malam jumat) kami berencana ingin pulang hari jumat pagi (besok), ikut bis pagi. Namun itu masih rencana, aku pun tidur.

“nah itu bisnya” sebuah bis besar datang, dari kejauhan terlihat penumpang sudah memenuhi bangku. kernet pun menyuruh supir utuk memelankan laju bis, aku pun naik tapi tidak duduk melainkan memilih berdiri, karena penuhnya tempat duduk. Penumpang di dalam tampak biasa saja , yang tidak biasa adalah aromanya seperti bau anyir darah, selain itu dinding bis yang penuh bercak kemerahan, gak cuman dinding, atap jendela dan lantai bis banyak bercak darah banyak sekali. Tiba tiba kernet memanggilku, aku pun kedepan, “ada apa pak” Tanya ku heran “mbak turun sini aja ya” kata kernet itu “kenapa pak” Tanya ku lagi “sudah mbak turun sini aja” bis bergerak pelan dan berhenti, setengah memaksa kernet mendorong tubuh ku turun dari pintu bis, “hey pak saya bukan turun disini!” teriak ku, namun bis tidak menghiraukan dan berlalu pergi, meninggalkan aku yang bengong dan terbangun dari mimpi , bersamaan dengan terdengar adzan subuh memanggil. Namun bau anyir masih mengambang di kepala ku.

aku terduduk di pinggiran tempat tidur, bau anyir masih mengambang di pikiran, bukan kah ini hari jumat,kan pagi kami mau pulang, batin ku, dengan berjalan pelan akupun keluar kamar, dari dalam kulihat  ibu masih menyapu di pekarangan nenek. kulihat tas masih belum di packing.  Kuhampiri ibu
“jadi pulang hari ini bu” tanyaku sebelum mengutarakan pendapat “kok rasanya ga enak nya pulang jumat jumat gini, enak besok minggu aja, minggu pagi”
ibu berhenti menyapu lalu memandangku “ya sudah ga papa, gak terlalu terburu buru juga toh”
“iya, lagian kuliah ku baru masuk hari senin” jawabku lagi “ya sudah ga papa, lagian bis nya juga sudah dari tadi lewat”
aku kembali ke dalam ruangan duduk di ruang tamu, masih memikirkan mimpi tadi. Ya sudahlah, akupun tak ambil pusing. Yang penting santai saja hari ini, kan gak jadi pulang.
Selang beberapa jam handphone berdering, ternyata bapak yang menelepon menanyai kabar dan posisi kami ada dimana, dan kujelaskan kami masih di rumah nenek danmemutuskan pulang lusa pagi.
“Alhamdullilah” suara bapak terdengar lega dari kejauhan “kenapa pak?” Tanya ku heran “kamu liat berita gak?” Tanya bapak ku lagi “enggak, tv nya embah rusak, perlu di pukul dulu baru bisa nyala”
“di berita pagi tadi di tv bapak liat ada kecelakaan bis jurusan Blitar – Surabaya lokasi kecelakaan gak jauh dari daerah rumah mbahmu, tikungan jembatan mau arah karang kates,kan daerah situ tikungan nya lumayan curam, rem bis blong terjun bebas kearah sungai menabrak pagar pembatas jembatan, banyak yang meninggal lainnya hilang, atap bis terbuka, badan bis hancur” cerita ayahku panjang lebar

Aku sejenak diam sedikit merinding, mimpi itu apa merupakan tanda?
“Alhamdullilah pak kita rencana mau pulang tadi pagi ikut bis pertama, tapi karena merasa ga sreg akhinya ya di tunda lusa, gitu..kalo tadi ngotot pulang..Ya Allah gimana nasib kami” aku bernapas lega, masih terngiang bau anyir darah dari mimpi semalam.

Aku lupa kejadian tahun berapa, namun benar memang ada berita koran dan televisi mengenai kecelakan bis jurusan Blitar Surabaya.

Dan itu masih saja terus kuingat sampai hari ini. Mimpi tidak selamanya bunga tidur, tapi bisa juga menjadi tanda, tinggal kembali lagi ke kita, semua yang ada di langit dan bumi atas kuasa NYA.

Buffalo soldier in the heart of America..stolen from Africa..
*maaf ini cuman selingan lagu random saja dari mp3 player malam ini yang sepertinya gerah perlahan beranjak pergi.
Semoga hujan malam ini.

*me

Sharing is caring!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *