Merawat Gigi Keluarga dan Tindakan Tepat Saat Gigi Patah #2

Beberapa waktu lalu saya mengikuti kulwap ( Kuliah via Whatsapp ) mengenai menjaga kesehatan gigi keluarga oleh dokter gigi langganan , saya tertarik karena memang saya berkeinginan agar gigi anak saya selalu sehat dan tidak bernasib sama dengan ibunya.

Dalam kulwap nya, dokter yang juga pemilik klinik gigi di kawasan Jaya Harmoni Sidoarjo ini tidak hanya berbagi ilmu tentang menjaga kesehatan gigi keluarga saja,  beliau juga berbagi ilmu mengenai tindakan darurat yang harus dilakukan jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti gigi patah.

wah ini saya memang khawatir gigi patah terjadi pada anak saya yang sangat aktif, loncat kesana kemari, lari, naik turun kursi dsb. yang membuat saya sebagai orang tua khawatir adalah anak terjatuh dan gigi nya  patah..

Dan saya pun mulai menyimak perkulwapan tersebut dan menyiapkan sejumlah pertanyaan, pokoknya nanti tinggal copy paste lah biar cepat hahahah…

 

Keluarga Menjadi Benteng Kesehatan Gigi

Dalam kulwap nya, Dokter yang juga alumnus FKG Unair ini menjelaskan bahwa kerusakan gigi terjadi bukan karena tiba-tiba. Melainkan, melalui proses yang panjang.

Lubang gigi yang sampai menimbulkan rasa sakit paling cepat memerlukan waktu 6 bulan. Selama 6 bulan itulah, seharusnya orang tua bisa mencegahnya, yaitu dengan disiplin bersikat gigi dan menjaga asupan gula agar tidak berlebihan.

Wah sepertinya cara saya sudah tepat..

Kontrol pada anak, seratus persen ada pada orang tua. Jika anak sudah bersekolah, maka orang tua lah yang berperan mengendalikan melalui edukasi dan kerjasama dengan guru.

Orang tua sebaiknya  memantau konsumsi gula pada anak ( usia 1-3 th tidak lebih dari 17 gram gula = 13 sendok makan / hari ) , apalagi banyak makanan atau minuman yang beredar di pasaran tidak mencantumkan kata ‘gula’ dalam kemasannya, berikut komponen yang bisa diwaspadai dalam makanan dan minuman anak :

  1. Sukrosa
  2. Fruktosa
  3. Glukosa
  4. Molase
  5. Maltodekstrin
  6. Laktosa
  7. Ethyl Maltol

Astaga ini toh nama lain gula dalam komposisi makanan dan minuman..wah mesti waspada nih gak boleh sembarangan memberikan jajanan hanya untuk anak bisa diam, tapi berdampak merusak giginya..

Cara Yang Dapat Dilakukan Agar Gigi Keluarga Sehat Terlindungi :
Untuk anak-anak adalah dengan membiasakan rutin sikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan cara yang benar, minimal 1 menit dan mengendalikan makanan dan minuman yang bergula

Dewasa :
1 . Membiasakan rutin sikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan cara yang benar, minimal 1 menit.
2. Mengendalikan makanan dan minuman yang bergula.
3. Tidak mempunyai kebiasaan merokok.
4. Rutin membersihkan karang gigi 6 bulan sekali ke dokter.

Menjaga kesehatan gigi menjadi prioritas sejak usia dini, karena kerusakan yang terjadi sejak usia dini akan terbawa selamanya

Masalah yang timbul misalnya, kesulitan makan, pilih-pilih makanan, rewel dalam keseharian, malas beraktifitas, estetika menurun, ketergantungan obat, dan kesulitan bicara.

Agar terbangun rasa mandiri pada anak sejak dini, ada beberapa kriteria yang bisa orang tua jadikan acuan untuk melatih kepercayaan dirinya, beberapa diantaranya adalah :

  1. Melatih BAB di Toilet
  2. Memberikan kepercayaan untuk menjaga dan merawat mainanya
  3. Belajar untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf
  4. Mendidik untuk menabung
  5. Belajar untuk membagi waktu
  6. Mengajari anak untuk berpakaian sendiri dan merapikan dirinya sendiri termasuk tempat tidurnya
  7. Memberika penjelasan mengenai tata tertib dan norma
  8. Menghargai cerita anak tentang dirinya serta memuji hal baik yang dilakukan anak
  9. Melatih anak menghargai kesehatannya seperti cuci tangan sebelum makan, menyikat gigi, memakai piring dan gelas bersih serta mengganti pakaian nya yang kotor.
  10. Melatih anak untuk memutuskan sesuatu seperti memilih pakaian yang cocok sesuai acara.

Beberapa kegiatan di atas biasanya sering kita alami dan  ketika orang tua mulai menerapkan sikap edukasi kemandirian untuk anaknya tersebut, maka dari rumah lah anak belajar untuk mandiri.

Siap bu dokter..saya juga lagi berjuang melatih anak BAB di toilet..hiks susyahh bingits, sepertinya lebih susah dari menyapih

Anak Tidak Mau Sikat Gigi

Terkadang tidak semua anak mau menyikat giginya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua agar anak mau menggosok giginya, seperti :

  1. Membantu mereka memberikan pengajaran dan kesadaran tentang pentingnya menyikat gigi 2 kali sehari hingga usia mereka 5-6 tahun.
  2. Membiarkan anak merasa ‘besar’ dan mandiri ketika anak sudah sedikit bisa menyikat giginya dan berkumur sendiri. Hal tersebut masih lebih baik daripada anak tidak mau menggosok sama sekali.
  3. Jika anak masih juga menolak, orang tua bisa mulai dengan memakai nama dokter, biasanya ini manjur, seperti “ kata om dokter kamu harus sikat gigi”
  4. Beri reward atau hadiah setelah seminggu disiplin menyikat gigi
  5. Beri punishment, misal tidak diajak jalan jalan, tidak boleh main game, dsb

 

Agar Anak Mau Sikat Gigi dengan Sendiri

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh kita sebagai orang tua agar anak mau untuk menyikat giginya sendiri :

  1. Ajak anak untuk berkomunikasi mengapa harus menyikat gigi, bercerita mengenai gula dan gigi yang bila tidak dibersihkan akan menimbulkan lubang dan mengakibatkan sakit
  2. Ajak anak menyikat gigi dengan cara yang fun seperti bernyanyi dengan memperagakan ilustrasi menyikat gigi seperti roda berputar kereta api dan biar kan anak meniru, bisa juga melalui you tube.
  3. Membawa mainannya ke kamar mandi, main gelembung, bercerita kisah tentang gigi dan kuman
  4. Mengajak anak membeli pasta gigi dan sikat gigi sesuai selera anak.
  5. Mengajak anak ke dokter gigi untuk sekedar menunjukan sebab akibat plak terbentuk dan dengan menyikat gigi maka dapat menghilangkannya, itu juga baik. Karena biasanya dokter gigi memiliki alat pendukung untuk mendemostrasikannya ke anak anak.

 

Pasta Gigi dewasa vs Pasta Gigi Anak

Menurut dokter gigi yang juga bertindak sebagai penyuluh pemeriksa kesehatan di beberapa sekolah ini menjelaskan bahwa, penggunaan pasta gigi dewasa terhadap anak-anak masih diperbolehkan, asal penggunaanya tidak sebanyak orang dewasa. Untuk komposisinya sendiri, pasta gigi anak  tidak berbeda jauh dengan pasta gigi dewasa, hanya saja yang membedakan hanya rasa dan tingkat kandungan nya, oleh karena itu ketika anak sudah bisa berkumur lalu menggunakan pasta gigi dewasa sebaiknya seukuran biji jagung saja, kalaupun nanti ada sedikit bagian pasta gigi yang tertelan  itu tidak masalah, tertelan sedikit disini adalah sebagian air kumuran bisa dikeluarkan, bukan tertelan layaknya minum air. Sedangkan bagi anak yang masih baru bisa belajar berkumur kira kira sampai usia 2 tahun, ada baiknya sikat gigi tanpa odol dan berkumur menggunakan air matang

Merawat Gigi Bayi

Sejak lahir sampai tumbuh gigi pertama gusi bayi disikat menggunakan lap bersih yang sudah dibasahi dengan air matang tanpa odol, ini bermaksud untuk pembiasaan menyikat gigi dan membersihkan sisa sisa cairan susu yang menempel pada gusi bayi

Setelah tumbuh gigi pertamanya   boleh menggunakan sikat gigi anak biasa atau sikat gigi lentur dari silikon tanpa odol cukup dengan air matang saja.

Ooh ini juga sudah saya lakukan, saya membeli sikat gigi silikon khusus bayi di baby shop dekat rumah, sangat membantu untuk para ibu dalam hal membersihkan gigi buah hati, harganya juga terjangkau.

Rampant Caries atau Gigis

Jika terlihat ada spot kecoklatan pada gigi susu anak, khususnya gigi bagian depan,  ini merupakan proses awal karies (lubang gigi). Struktur terluar gigi/enamel mulai terkikis oleh asam dari bakteri.

Untuk menghindari terjadinya spot dan caries sebaiknya hentikan kebiasaan anak minum susu menggunkan dot, selalu menyikat gigi menjelang tidur dan mengatur pola makannya. Menyikat gigi pada malam hari sangatlah penting, karena saat itidur bakteri lebih aktif merusak gigi, sehingga saat tidur sebaiknya gigi dalam kondisi bersih.

Gigi dengan  spot/bercak tidak akan berkembang menjadi karies/lubang gigi dan tidak mempengaruhi pertumbuhan gigi berikutnya. Tapi jika, jika spot berkembang menjadi karies lebar bahkan gigis maka akan menyulitkan gigi pengganti tumbuh sesuai waktu dan menyebabkan lengkung giginya.

Untunglah anak saya tidak terbiasa menggunakan dot, tapi kok ada bercak coklat persis seperti yang di sebutkan oleh bu dokter ya. padahal anak saya selalu sikat gigi..hmm ternyata saya salah menerapkan jam makan dan  menyikat gigi pada anak saya..baiklah bu dokter.

 

Bersambung..

 

Sharing is caring!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *