Masih segar ya rasanya di ingatan ketika berita penemuan grup facebook yang isinya sekumpulan orang yang mengomentari photo-photo anak dengan komentar yang tidak senonoh.
Atau November lalu saya pernah baca di salah satu media elektronik tentang salah satu stasiun TV di Phoenik Amerika, yang memberitakan sekumpulan ibu-ibu dalam suatu grup facebook dengan postingan photo anak-anak dari beberapa media sosial untuk mereka cela dan bahas segala penampilan anak-anak tersebut.
Dan kebetulan juga saat itu di grup Line saya sedang ramai bahasan tentang selebgram anak, yang akhirnya menutup akun pribadinya karena ia diduga terkena guna-guna dari orang yang tidak menyukainya, ada yang mengistilahkan sebagai penyakin ain ( pandangan ).
Wallahu aβlam
Duh kita sebagai orang tua rasanya gak rela dan sakit hati kalau itu terjadi pada anak kita, lalu bagaimana donk, kita kan juga ingin memposting photo anak sebagai salah satu bentuk kebahagiaan kita sebagai orang tua atau untuk berbagi informasi.
Sebagian orang tua, ada yang tidak mempermasalahkan hal itu, ada juga orang tua yang sangat tidak nyaman jika photo anak mereka terpampang nyata di media sosial, namun ada juga yang ingin menampilkan photo anak mereka di media sosial tapi tetap berusaha tidak ingin menampilkan secara utuh, sehingga salah satu cara yang banyak di gunakan adalah dengan menutupi sebagian wajah anak dengan aplikasi stiker/emoticon yang tersedia di HP.
Beberapa kalangan artis juga ada yang tidak terlalu mempermasalahkan membagikan photo anak mereka di media sosial, seperti penyanyi Andien dengan anaknya yang bernama Kawa atau Aktor Ringgo Agus dengan anaknya yang bernama Bjorka.
Tapi ada juga artis yang memilih menutupi / menyamarkan photo anak mereka di sosial media, seperti Anggun C sasmi dan Dian Sastrowardoyo.
Kalau saya sendiri termasuk yang tidak mempermasalahkan tapi tentunya dengan sangat selektif, gak bisa sembarangan asal posting, seperti wajah/ekspresi anak harus terlihat ceria, berpakaian lengkap dan bagus
Biasanya saya lakukan beberapa cara sederhana ketika hendak memotret anak, jika memang tujuannya untuk diposting/dibagikan:
- Dengan sudut pengambilan gambar yang tidak mengekspose seluruh bagian wajah / tubuh secara jelas.
- Menggunakan benda-benda di sekitar untuk menutupi sebagian wajah si anak.
- Memfokuskan pada sebagian tubuh saja
- Edit Photo
Sudut Pengambilan Gambar
Menurut saya memotret anak tidak harus selalu dari depan dan selalu tepat di wajahnya. Biasanya saya lebih suka mengambil photo anak ketika sedang beraktifitas atau sedang berlari menghindari kamera
Pengambilan gambar pun biasanya saya ambil dari belakang, samping, atas atau dari jauh. Bisa juga hanya separuh wajah saja yang terlihat jika ingin memfokuskan pada pakaian atau outfit yang mereka kenakan.
Menggunakan Benda di Sekitar / Aksesories
Saya lebih sering menggunakan buku, topi, mainannya atau tangan mereka sendiri untuk menutupi sebagian wajahnya, tak jarang jepretan saya banyak, karena mood anak cepat sekali berubahnya, jadi saya pilih yang terlihat natural..
Memfokuskan Sebagian Tubuh Saja
Sebagian tubuh di sini adalah, photo yang kita ambil bisa hanya tangan , mata atau kaki mereka saja
Edit Photo
Cara yang paling mudah adalah dengan memberikan stiker yang pantas pada wajah mereka apalagi kamera terdekat dan selalu berada di sekitar adalah Handphone.
Baca juga : Kamera Handphone Kembali Bening
Selain membubuhkan stiker, bisa juga memberikan efek blur, kali ini saya menggunakan aplikasi Picarts untuk memberikan efek blur pada area wajah anak dan kawanya.
Berikut caranya :
- Buka aplikasi PicArts yang dapat di unduh melalui Playstore, kemudian import gambar dengan menekan tombol plus lalu klik icon edit, untuk meng-import photo .
- Setelah gambar/photo terimport, klik tombol tools yang terletak di sisi kiri bawah lalu pilih selection. Setelah itu akan muncul icon yang terdapat di bawah dengan garis putus-putus berbentuk kotak, lingkaran dan free hand. pilih yang sesuai.
- pilih area yang akan diblur( area akan berubah bewarna merah ), lalu klik icon Effect, pilih Blur, jika sudah, klik tanda centang.
Jadi tidak perlu khawatir lagi untuk posting photo anak di media sosial dan tetap bisa menceritakan aktifitas anak kita, tanpa harus memperlihatkan seluruh wajah dan tubuh mereka.
Jika kalian punya cara sendiri boleh banget komen di bawah, Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca π
Setuju Mbak..terlalu mengekpos wajah anak juga banyak mudharatnya. Terima kasih sudah diingatkan.
Btw, saya pakai PicsArt juga tapi belum pernah edit kayak gitu. Siip, nanti dicoba. makasih sharingnya:)
terimakasih kembali mba:)
Wah, hasil fotonya bagus2 bunπ
Alhamdulilah kalo bagus hehehe..terimakasih mba π
Sama mbak diriku Juga lagi ngapus2in foto yang memperlihatkan wajah jelas. Dan aplikasi yang aku pakai pict art juga
wah toss deh mba π
Mbak.. ilmunya bermanfaat banget buat saya.. Saya kadang dilema.. antara harus menampilkan anak-anak sebagai human interest.. dilain sisi juga takut berbagai resiko yang Mbak jelaskan diatas.. Makasih ya Mbak.. keep sharing π
terimakasih kembali mba..:)
Saya termasuk yang selektif banget uplod foto anak di medsos. Sebisa mungkin saya uplod dengan foto yang nampak belakang gitu, dari samping. Kalaupun foto utuh biasanya saya kasih watermark di badan anak dengan opacity yang diturunkan. π
Memang mesti berjaga-jaga ya mbak sekarang ini, karena kemajuan teknologi bikin segala hal kadang menjadi unpredictable.
yes mba, jagat maya dan dunia ini luas dan dalam, kita benar benar tidak tahu apa yang terjadi atau dilakukan oleh orang orang yang kita tidak kenal.
Kalo foto anak lagi aktivitas malah gampang yang tanpa muka, biasanya akan nunduk, lagi lari, ngobrol dsb.. cuma klo lagi pengen selfi bareng anak ini yang susah :’x belom 100% bisa posting tanpa full wajah, paling ngurangin frekuensinya. Tipsnya kece mba:)
iya mba bener harus dikurangi frekuensinya, terimakasih kembali mb π
Bagus banget tulisannya mba, mengingatkan sekaligus memberi solusi.
Saya juga masih kadang upload foto anak nih, cuman gak sering banget sih.
Lebih milih bikinin akun sosmed buat anak trus diprivat.
Gunanya memang hanya untuk nyimpan kenangan, takut pas simpan di lapy trus hilang.
Btw salut deh ama temen2 yang keren2 edit fotonya π
terimakasih mba rey π
Saya juga termasuk yang selektif pamer foto anak, yang penting artistik. Tapi kalau tidak pamer total belum bisa.
Mbak, kok foto-fotonya bagus-bagus banget sih. Mesti belajar sama mbak Mega nih.
makasih mba, saya juga masih belajar heheh π
Kalau udah diblur, ga perlu takut lagi ya mbak.
Inshaallah mba π hehe
Ih ngeri ya. Duh aku jd galau.. sering kepikiran sih kaya gini. Tp bagaimana poto anakku udh terlanjur byk di upload. Soalnya buat nostalgia aja tandinya bayi berubah jd anak-anak.. ini sha allah aku coba perlahan buat batasi GAMBAR anak. Tks sharingnya
saya juga bgitu kok mba,upload buat jejak digital nantinya tapi khusus akun yg itu aku prvate hehe π