Dulu sebelum menikah dan punya anak, salah satu kesukaan saya adalah masuk toko buku, kalau ada yang cocok dan sekiranya bagus untuk jadi bacaan di kala senggang, langsung saya angkut.
Sekarang, setelah punya anak, tujuan masuk toko buku yang paling utama adalah mencari bahan bacaan buat anak.
Apalagi sekarang pilihan bacaan untuk anak beraneka ragam, harganya pun macam macam.
Emakpun bingung melihat tumpukan buku anak berbagai rupa, lucu lucu semua ,trus yang cocok untuk balita yang mana ya?
Kalau saya pribadi, saya biarkan anak memilih bukunya sendiri.
Membiarkan bukan artian lepas pengawasan, tapi sambll mengajaknya komunikasi, arahkan ketempat buku khusus anak / balita dan jangan sampai merusak buku yang dipajang.
“Emil mau buku yang mana?”
Karena Emil belum bisa membaca dan masih berusia 2 tahun, jadi buku yang dipilihnya biasanya berdasarkan warna dan gambar dengan bentuk yang menarik atau sudah dikenalnya.
setelah anak memilih, saya tidak langsung mengiyakan.
Apalagi sekarang banyak bermunculan buku bacaan anak yang tidak sesuai umur, untuk mencegah hal tersebut maka saya akan baca terlebih dahulu isinya.
Saya lebih memilihkan cerita yang sederhana dengan tulisan tidak terlalu panjang, mempunyai unsur mendidik, gambar yang besar dengan warna cerah, Ilustrasi yang jelas dan tidak ramai agar anak mudah mempelajari setiap gambar dalam buku tersebut.
Kalau terbungkus bagaimana?
Saya cari yang sudah terbuka, biasanya sih ada saja salah satu buku yang sudah terbuka bungkusnya, atau kalau pun tidak ada maka saya baca ringkasan atau keterangan yang terdapat pada bagian belakang buku.
Bagaimana dengan bahan bukunya?
Karena Emil masih berusia 2 tahun, saya lebih suka memilihkan yang berbahan tebal, tiap halaman direkatkan dengan lem dan tanpa ada sudut tajam di bagian buku, namun jika memang tidak ada yang sesuai, itu tidak masalah, yang terpenting kita dampingi si kecil dalam membaca buku bukunya, asal jangan ditinggal sendirian saja, karena dikhawatirkan akan ditarik atau terkena kawat pengait ( staples ).
Ini salah satu buku yang saya beli buat Emil, Emil sebetulnya memilih buku abjad, karena sudah ada beberapa buku pengenalan abjad di rumah, maka saya pilihkan buku yang belum Emil punya yaitu, pengenalan anak hewan.
” Buku ini aja ya Emil, ada gambar hewan hewannya ? yang abjad sudah punya di rumah”
“..oteeee..”
Bagi saya buku ini memenuhi kriteria buku yang baik untuk balita, buku ini berbahan tebal tanpa ada sudut di ujung bukunya, direkatkan dengan lem, berisi nama nama hewan, ilustrasi mengenai lingkungan di sekitarnya,tidak ramai ( gambar satu dengan yang lainnya jelas ) dan bewarna cerah, sehingga orang tua dapat mengajak anak berinteraksi mengenai gambar di dalamya.
Terus apalagi ya,
Oh iya kalo yang saya lihat dari keterangannya, buku ini termasuk buku luar dan diterjemahkan lagi ke bahasa Indonesia, gambar yang di sajikan juga apik dengan pewarnaan yang rapi, harga tidak sampai 50 ribu rupiah.
Saya rasa begitu.
Semoga bermanfaat, terimakasih sudah membaca.
Dan selamat berbelanja buku untuk si kecil ya bunda..:)